90 mahasiswa baru penerima beasiswa BPDP KS – LPP periode 2017/2018 memasuki kampus Politeknik LPP Yogyakarta

image_url

Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan menempuh perjalanan darat dan udara dari daerah masing-masing, akhirnya 90 mahasiswa baru penerima beasiswa BPDP KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) periode 2017/2018 memasuki kampus Politeknik LPP Yogyakarta pada hari ini Jumat, 20 Oktober 2017. Ke-90 mahasiswa baru terpilih ini berhasil mengungguli 822 pelamar beasiswa BPDP KS – LPP lainnya di seluruh Indonesia. Proses seleksi telah dilaksanakan pada Bulan September hingga Oktober 2017 oleh Tim Seleksi Beasiswa Politeknik LPP di 11 kota di Indonesia yakni Medan, Jambi, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar dan Yogyakarta. Program beasiswa BPDP KS – LPP merupakan program kerjasama antara Politeknik LPP Yogyakarta dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yakni sebuah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah pada tahun 2015 untuk mengelola dana pungutan kelapa sawit. Pada periode 2017/2018 ini, BPDP KS menyediakan beasiswa bagi 90 anak petani/buruh sawit lulusan SMU/SMK di seluruh Indonesia untuk menempuh pendidikan program diploma selama 3 tahun di Politeknik LPP Yogyakarta.

DSC08171

Kehadiran ke-90 mahasiswa baru penerima beasiswa BPDP KS – LPP disambut hangat oleh segenap civitas akademika Politeknik LPP Yogyakarta. Bertempat di Lantai 4 Gedung Pusat LPP, Bapak Gunawan Ciptadi selaku Pembina Yayasan Pendidikan Perkebunan secara langsung menyambut para taruna-taruna baru ini dalam kegiatan “Pembukaan dan Kuliah Perdana Beasiswa D3 Sawit BPDP KS – LPP”. Dalam sambutannya, Bapak Gunawan Ciptadi berpesan agar para penerima beasiswa memiliki motivasi yang kuat agar dapat menghadapi segala tantangan guna mencapai sasaran dengan baik yakni menjadi seorang planter yang profesional dan berkarakter. Seorang planter disebut profesional jika mengerjakan yang benar dengan benar. Dalam hal ini seorang planter harus memahami apa yang akan dikerjakannya lalu mengerjakan hal tersebut dengan benar. Menjadi planter yang berkarakter berarti menguasai bidangnya dengan sangat baik sehingga mampu  menghayati pekerjaan dan peran yang dilakukan dengan maksimal. Bapak Gunawan Ciptadi mengambil contoh tindakan yang akan diambil oleh seseorang ketika mendapati lahan kelapa sawit tergenang air. Jika dia adalah seorang planter yang berkarakter maka ia akan mengambil aksi untuk membuat drainase. Ia akan mengunjungi lahan pada saat hujan deras agar dapat melihat secara langsung kondisi lahan hingga dapat membuat drainase dengan tepat.

“Tujuannya agar kelak mereka dapat memajukan perkebunan Indonesia menjadi perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable) sesuai dengan undang-undang lingkungan hidup”

DSC08177

Turut hadir dalam Pembukaan dan Kuliah Perdana Beasiswa D3 Sawit BPDP KS – LPP adalah Bapak Herdrajat Natawidjadja selaku Direktur Penghimpun Dana BPDP KS. Bapak Herdrajat Natawidjadja berpesan agar para penerima beasiswa yang sangat beruntung telah menyisihkan ratusan pelamar lainnya memanfaatkan kesempatan menempuh pendidikan di Politeknik LPP dengan maksimal. Tujuannya agar kelak mereka dapat memajukan perkebunan Indonesia menjadi perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable) sesuai dengan undang-undang lingkungan hidup. Pada kesempatan tersebut, Bapak Herdrajat Natawidjadja juga menyampaikan kuliah umum berjudul “Fakta Kelapa Sawit dan Peran BPDPKS dalam mendukung Industri Kelapa Sawit Indonesia.” Indonesia merupakan negara yang dianugerahi iklim, topografi dan jenis tanah serta luas lahan yang sangat cocok untuk perkebunan dan industri sawit sehingga hal ini seharusnya menjadi ciri khas dan keunggulan Indonesia. Empat pohon kelapa sawit koleksi Kebun Raya Bogor pada tahun 1848 telah berkembang menjadi hampir 12 juta Hektar kebun kelapa sawit di Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara dengan produksi dan luas lahan kelapa sawit terbesar di dunia. Adapun isu-isu negatif yang berkembang terkait perkebunan kelapa sawit seperti isu lingkungan hidup dan isu mempekerjakan anak merupakan isu-isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang menganggap bisnisnya terancam dengan meningkatkan komoditas sawit. Bapak Hedrajat menekankan agar para mahasiswa baru penerima beasiswa dapat lebih lagi mendalami dan menggali ilmu seputar perkebunan kelapa sawit di Politeknik LPP Yogyakarta agar dapat membawa perkebunan Indonesia jaya di masa yang akan datang. (LCP)