Lemak Jenuh dalam Minyak Kelapa Sawit Tak Mutlak Bahayakan Jantung

Anggapan bahwa asam lemak jenuh yang terkandung dalam minyak kelapa sawit menjadi penyebab penyakit jantung dengan meningkatkan kolesterol, rupanya tak sepenuhnya benar.

Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Ir Sri Raharjo MSc dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) di Melia Purosani Yogyakarta kemarin, Minggu (23/9/2018).

Dalam pertemuan yang mengusung tema ‘The Role of Occupational Medicine in Keeping The Workers in Their Job’ tersebut, Sri menjelaskan bahwa kaitan antara keduanya tidak sepenuhnya benar.

Bahkan pihaknya mengklaim minyak kelapa sawit lebih baik ketimbang minyak nabati dari sumber lain.

“Masyarakat sering kali mengasumsikan lemak jenuh menyebabkan penyakit jantung dengan meningkatkan kolesterol dalam darah, informasi ini yang sudah kadung menjalar dan diadvokasikan kepada masyarakat selama lebih dari 30 tahun ini sehingga banyak yang mengira harus menghindari minyak kelapa sawit untuk mengurangi lemak jenuh agar tak terkena penyakit jantung, padahal faktanya akhir-akhir ini tidak demikian,” katanya saat ditemui Tribunjogja.com.

Bahkan pihaknya menjelaskan, penelitian akhir-akhir ini tidak menunjukkan secara signifikan antara pengurangan penggunaan minyak kelapa sawit terhadap berkurangnya angka penyakit jantung yang disebabkan oleh kolesterol.

“Studi terbaru, menunjukkan bahwa gambaran yang sebenarnya lebih rumit dari itu. The Europian Prospective Investigation into Cancer and Nutrition-Netherlands Cohort menyatakan hubungan antara asam lemak jenuh diet dan penyakit jantung iskemik bergantung pada jenis dan sumber asam lemak, bahkan beberapa penelitian terbaru menemukan bahwa tidak ada kaitan antara lemak jenuh dan penyakit jantung,” lanjutnya.

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini menilai minyak kelapa sawit justru tidak mengandung asam lemak trans (trans fat free) namun mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan proporsi yang seimbang.

Informasi maupun advokasi yang dilakukan pun nampaknya masih perlu dikaji ulang untuk benar-benar memberikan rekomendasi yang tepat kepada masyarakat agar tak banyak yang dirugikan. Di Amerika sendiri rekomendasi penghindaran penggunaan asam lemak jenuh dalam minyak kelapa sawit sudah diadvokasi maupun direkomendasikan oleh pemerintah sejak lebih dari 30 tahun lalu dan faktanya justru penyakit jantungdisana tetap meningkat.

“Advokasi maupun rekomendasi pemerintah di amerika serikat untuk menghindari lemak jenuh sudah ada daridulu. Masyarakat mereka patuh bahkan produsen pun patuh tapi faktanya insiden penyakit jantung disana bukannya menurun malah tetap meningkat. Hal ini yang perlu ditinjau kembali untuk mengeluarkan rekomendasi dan advokasi kepada masyarakat tersebut,” bebernya.

“Minyak kelapa sawit justru mengandung pitosterol, senyawa yang secara ilmiah terbukti membantu menurunkan kolesterol”

Kendati demikian, pemberi informasi advokasi dan rekomendasi yang berada di Amerika serikat tersebut justru mengkaitkan fenomena peningkatan penyakit jantung di sana dengan konsumsi gula.

“Dan justru untuk menekan penyakit itu mereka mengkambinghitamkan Gula. Bahkan beberapa aktivis sampai menganggap gula adalah toxic. Tentu ini yang perlu diluruskan,” katanya.

Sementara itu, Dr Harianto MS SpOK sekaligus perwakilan Perdoki menuturkan bahwa minyak kelapa sawit memiliki kandungan yang kaya akan vitamin E khususnya tokoferol dan tokotrienol. Yang mana zat ini bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh. Selain itu, kandungan zat ini pun juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

“Minyak kelapa sawit justru mengandung pitosterol, senyawa yang secara ilmiah terbukti membantu menurunkan kolesterol,” sambung Harianto.

Ia pun menilai senyawa yang terkandung dalam minyak kelapa sawit banyak memberikan manfaat bagi tubuh seperti memperbaiki fungsi otak, mengurangi resiko penggumpalan darah arteri (efek antitrombotik) dan menurunkan tekanan darah.

“Sebagai minyak yang berasal dari tumbuhan, minyak kelapa sawit justru banyak memberikan manfaat bagi tubuh manusia. Minyak nabati pohon jenis serabut ini sejatinya banyak mengandung unsur vitamin dan protein yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia. Pada intinya mengkonsumsi minyak kelapa sawit tidak berbahaya,” pungkasnya.

Penulis : Wahyu Setiawan Nugroho

Sumber: Tribunjogja.com