Menkeu: Indonesia Bisa menjadi Pelaku Utama di Industri Sawit Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai Indonesia memiliki kemampuan untuk menjadi pelaku sektor sawit terbesar di dunia. Kelebihan Indonesia dalam sektor kelapa sawit dipandang harus dimanfaatkan secara maksimal, terlebih sudah ada negara-negara lain yang melihat peluang dari bisnis kelapa sawit.

Ibu Sri Mulyani menyampaikan bahwa ini hal tersebut bukan tanpa alasan. Saat bekerja di Bank Dunia, beliau pergi ke beberapa negara mulai dari negara Afrika sampai Amerika Latin. Mereka sudah memikirkan memiliki insiatif membangun kelapa sawit di berbagai daerah tersebut. Kebanyakan perusahaan itu dari Asia, yaitu Malaysia.

Indonesia bisa menjadi  setting regulation, formulate dan influence policy bagi masyarakat dunia dalam perkebunan kelapa sawit

Sri Mulyani menjelaskan, potensi ekspor Indonesia untuk kelapa sawit terhitung cukup besar. Dari data Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), produksi kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) hingga Mei 2018 mencapai 4,24 juta ton atau naik 14 persen dibandingkan posisi April yang sebesar 3,72 juta ton. Namun, saat ini ekspor kelapa sawit Indonesia terkendala sejumlah hal. Di antaranya adalah karena tensi pasar global yang tinggi serta ada kampanye negatif terhadap produk sawit asal Indonesia yang dilakukan oleh berbagai negara. Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi pemain internal dan selalu defensif. jika Indonesia bisa jadi pelaku dunia, maka dapat melakukan setting regulation. Bahkan, bisa melakukan formulate dan influence policy.

Dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor sawit, Sri Mulyani juga berpesan agar BPDPKS bekerja sama dengan pelaku industri kelapa sawit. Mereka didorong untuk menyusun strategi dalam rangka mendorong sektor sawit agar bisa lebih luas lagi, salah satunya dengan merambah ke negara-negara tujuan ekspor baru.

Penulis : Andri Donnal Putera

Sumber : Kompas.com