SELAMAT ATAS PENETAPAN PENERIMA HIBAH MATCHING FUND KEDAIREKA KEPADA TIM DOSEN POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA

Tebu

Yogyakarta – Politeknik LPP Yogyakarta selaku pengusul program berhasil mendapatkan Hibah Matching Fund Kedaireka tahun 2023. Program Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Mitra. Dihapkan pada akhir program ini akan terbangun kolaborasi antara Peguruan Tinggi dengan DUDI yang lebih baik dan berkelanjutan serta berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau berkontribusi terhadap implementasi kebijakan strategis nasional.

 

Adapun hal yang menjadi dasar diajukannya program ini bermula pada permasalahan petani tebu yang sekarang ini menurun minatnya untuk menaman tebu dikarenakan adanya persaingan dengan komoditas lain, hal dikarenakan teknis budidaya yang dilakukan oleh petani masih belum cukup efisien dan masih berorientasi bobot tebu. Disamping itu pada level petani saat ini juga menjumpai permasalahan perolehan bibit murni, karena sebagian besar bibit yang beredar adalah bibit campuran yang mengakibatkan produktivitas dan rendemen rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut tim dosen Politeknik LPP yang diketuai oleh ibu Dra. Dwi Aryani Suryaningrum, M.F.M mengajukan program Matching Fund 2023 dengan judul “Pengembangan Koperasi Petani Tebu Terintegrasi menuju Pertanian Modern berbasis Korporasi Petani Tebu yang Berkelanjutan” dengan Koperasi Petani Tebu Sido Makmur Abadi menjadi mitra DUDI dan fokus pada skema program Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat atau Efisiensi Tata Kelola Pemerintahan.

 

Dalam pelaksanaan program Matching fund 2023 tim Dosen Politeknik LPP mengajukan beberapa kegiatan mulai dari edukasi pengelolaan kebun tebu dan manajemen koperasi, pembuatan kebun percontohan yang diharapkan dapat menjadi rujukan petani dalam membudidayakan tebu, membuat warung tebu dengan menanam berbagai varietas tebu untuk menjadi gambaran petani mengenai varietas yang dapat dikembangkan di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain pada bidang on farm program ajuan tim dosen Politeknik LPP bersama mitra juga akan mengembangkan produk Brown Sugar agar dapat mengolah tebu milik petani dengan harapan dapat menjadi nilai tambah bagi petani, serta dibangun pula kantor pemasaran bersama dan sistem penjualan baik offline maupun online market dengan tujuan untuk dapat memasarkan gula kristal putih milik petani dan brown sugar hasil olahan dari tebu petani. Program ajuan tim dosen Politeknik LPP ini sejalan dengan strategi pengembangan Holding Perkebunan PTPN Group untuk mecapai target swasembada gula konsumsi pada tahun 2028 dan gula industri pada tahun 2023, yakni dengan meningkatkan produktivitas lahan dan rendemen melalui bimbingan teknis dan fasilitasi terhadap petani.

 

Luaran dari program ini diharapkan terdapat perubahan kondisi petani tebu (khususnya koperasi petani tebu sido makmur abadi) dari sebelumnya yang melakukan praktek budidaya dan bisnis secara tradisional menjadi pengelolaan usaha berbasis tebu secara modern. Implementasi manajemen korporasi terkait manajemen keuangan, administrasi dan pemasaran serta produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi diharapkan mampu membuat koperasi semakin tangguh, budidaya tebu menjadi lebih menarik dan bekelanjutan melalui penerapan teknologi budidaya, pengolahan maupun pemasaran. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan role model pengelolaan koperasi untuk pengembangan komunitas pada komoditas tebu agar terus berkembang