EXPOUSE 2023 POLTEK LPP dan BPDPKS di YOGYAKARTA KENALKAN PRODUK HILIR UMKM SAWIT

DSC09549

EXPOUSE 2023 POLTEK LPP dan BPDPKS di YOGYAKARTA KENALKAN PRODUK HILIR UMKM SAWIT

Politeknik LPP Yogyakarta bekerjasama dengan BPDPKS mengadakan Expouse 2023,Expo UMKM Sawit dan Conference, tanggal 7-8 Juni dengan acara Expo Umum UMKM dan seminar produk hilir sawit

Dalam sambutan pembukaan, Direktur Poltek LPP Yogyakarta Muhamad Mustangin menyatakan maksud tujuan acara ini adalah mengenalkan hilirisasi kelapa sawit yang terintegrasi; meningkatkan pengetahuan hilirisasi kelapa sawit; mengenalkan inovasi produk hilir kelapa sawit melalui pameran; mengetahui peluamg umkm produk hilir kelapa sawit ; mengetahui tantangan pengembangan hilirisasi kelapa sawit; mempertemukan stake holder industri kelapa sawit.

Meskipun Yogyakarta tidak punya kebun sawit tetapi UMKMnya punya potensi menghasilkan produk hilir sawit baik dan untuk pasar dalam negeri dan ekspor. Mengenalkan produk hilir sawit merupakan edukasi dan kampanye sawit baik.

Gubernur DIY , Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng PurwantO menyatakan saat ini sawit sedang fokus ke produk hilir dengan pengembangan dan pemanfaatan produk bernilai tambah. Kelapa sawit sudah terbukti fleksibilitasnya dan keberagamannya dalam produk hilir.

Gubernur menyambut baik acara ini dan diharapkan memberikan wawasan mendalam tentang produk hilir kelapa sawit yang tersedia di pasar juga menjadi ajang berbagi pengetahuan dan dan pengalaman inovasi produk hilir kelapa sawit. Diharapkan lewat kegiatan ini jaringan bisnis semakin luas, terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan, inspirasi dan kolaborasi lebih lanjut tentang hilir kelapa sawit. Inovasi berkelanjutan dapat terus tumbuh dan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Kepala Divisi UKM dan Koperasi BPDPKS, Helmi Muhansyah menyatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPDPKS menjaga kelestarian komoditas sawit. Segmen UMKM diharapkan bisa memanfaatkan berbagai produk turunan sawit. Meskipun di Yogyakarta ini tidak ada sawit tetapi UMKMnya bisa memanfaatkan berbagai produk turunan sawit.

BPDPKS sendiri merupakan Badan Layanan Umum Kemenkeu yang program-programnya bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah di LPP  ada mahasiswa yang kuliah dengan beasiswa BPDPKS.

Kegiatan ini merupakan salah satu promosi sawit baik untuk melawan kampanye hitam kelapa sawit, sehingga persepsi masyarakat tentang kelapa sawit semakin  baik. Hal ini penting sebab 93% ekspor Indonesia berupa produk non migas dan 10-14% diantaranya merupakan produk-produk kelapa sawit.

UMKM Yogyakarta bisa memanfaatkan produk-produk sawiit. “Di tetatangga Yogya yaitu Solo ada UMKM yang membuat berbagai produk turunan dari kelapa sawit yaitu sampo dan sabun dengan pasar khusus hotel. Mungkin ini bisa jadi inspirasi bagi Yogyakarta yang merupakan destinasi pariwisata,” katanya.

Menurut Kemenperin Indonesia saat ini menghasilkan 120 produk hilir kelapa sawit sedang Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia bisa menyatakan bisa dihasilkan 1000 produk turunan kelapa sawit. Produk seperti hand sanitizer, sampo, sabun dan lain-lain berbahan baku minyak sawit  bisa dihasilkan UMKM.

Salah satu produk minyak sawit yang bisa mengatasi stunting adalah minyak makan merah. UKM bisa masuk memproduksi produk ini. Output kegiatan ini adalah kolaborasi dan inspirasi untuk menghasilkan produk yang memanfaatkan sawit.

Expouse 2023 menghadirkan 50 UMKM dari Yogya yang menampilkan produk hilir kelapa sawit dari kerajinan tangan, fesyen sehingga kuliner.

Blog Attachment