Pekebun Sawit Rokan Hulu Tingkatkan Kompetensi Pascapanen dengan Mengikuti Pelatihan dari BPDPKS dan Ditjenbun melalui Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta

DSC00413

Pekebun Sawit Rokan Hulu Tingkatkan Kompetensi Pascapanen dengan Mengikuti Pelatihan dari BPDPKS dan Ditjenbun melalui Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta

 

Pekebun Sawit Rokan Hulu Tingkatkan Kompetensi Pascapanen dengan Mengikuti Pelatihan dari BPDPKS dan Ditjenbun melalui Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta Angkatan 1 dan 2 telah dimulai pada tanggal 24 Juni hingga 28 Juni 2024. Pelatihan kali ini diikuti peserta sebanyak 68 orang pekebun sawit Kabupaten Rokan Hulu (Rokhul) Provinsi Riau. Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Pekanbaru dihadiri secara daring oleh Ditjenbun dan secara luring dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau bapak Syahrial Abdi yang juga dihadiri secara luring oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Bapak Agung Nugroho.

Oni Aprianto selaku perwakilan YPPY yang sekaligus sebagai Wakil Direktur III Politeknik Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan tujuan dan komitmen mendukung sawit berkelanjutan. “Tujuan penyelenggaraan pelatihan tersebut antara lain meningkatkan pengetahuan Panen dan Pascapanen serta kemandirian tenaga kerja, meningkatkan manajerial perkebunan sawit serta mendukung program sawit yang berkelanjutan” ujar Oni. “YPPY berkomitmen membantu pengembangan sawit untuk mewujudkan sawit berkelanjutan di Indonesia melalui pelatihan-pelatihan bagi pekebun sawit” imbuh Oni. Kemudian, ia juga mengapresiasi BPDPKS, Ditjenbun, Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim dan Dinas Peternakan dan Perkebunan Rokhul atas segala bantuannya mengingat banyaknya perkebunan kelapa sawit yang semakin progresif.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Rokhul Bapak Agung Nugroho dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelatihan Panen dan Pascapanen bagi pekebun sawit. “pelatihan kali ini sebagai pelengkap jenis pelatihan yang sudah dilaksanakan, harapannya pekebun sawit dapat mengimplementasikan cara-cara panen yang baik dikebun masing-masing” Ujar Agung. “Semakin luas lahan, semakin banyak permasalahan, semakin banyak pengetahuan yang harus dicari sehingga pelatihan ini menjadi salah satu jawaban bagi para petani sawit di Rokhul,” ujarnya.

Sambutan Ditjenbun secara daring diwakili oleh Bapak Herly Kurniawan menyampaikan bahwa provinsi Riau memiliki wilayah sawit yang sangat luas sehingga untuk menjaga keberlanjutan sawit harus dapat dikelola dengan baik, salah satunya dengan pelatihan bagi pekebun sawit agar pengelolaan sawit semakin baik. “pelatihan Panen dan Pascapanen ini menjadi penting agar standarisasi panen seperti saat panen, kriteria panen hingga pemanenan dapat diketahui oleh pekebun, harapannya dapat meningkatkan kualitas CPO,” ujar Herly.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Bapak Syahrial Abdi. Dalam sambutannya disampaikan bahwa kegiatan panen menjadi penting karena panen merupakan bentuk kegiatan yang paling ditunggu oleh para petani sawit, karena panen yang baik akan meningkatkan kesejahteraan bagi petani sawit. “panen merupakan kegiatan dikebun yang paling ditunggu-tunggu oleh petani sehingga setelah selesai pelatihan ini petani dapat mengetahui kaidah-kaidah dalam panen dan mengimplementasikan di kebun masing-masing, harapannya dapat menambah kesejahteraan,” ujar Syahrial. “untuk mencapai hal tersebut, petani sawit harus Bersatu membentuk kelompok besaer agar jumlah produksi semakin tinggi sehingga keberadaan kelompok ataupun koperasi sawit harus kuat,” lanjutnya.

Antusiasme terlihat dari para peserta pelatihan ini. “pelatihan ini merupakan pelengkap jenis-jenis pelatihan yang pernah diterima koperasi kami, kami berharap pelatihan ini akan berdampak baik bagi kami para petani sawit khususnya bagi koperasi kami dalam memahami cara panen yang tepat dan meningkatkan hasil TBS sehingga bertambah penghasilan kami. Kami ucapkan terimakasih kepada BPDPKS, Ditjenbun dan YPPY yang telah menyelenggaran pelatihan ini,” ujar salah satu peserta pelatihan.