Satgas PPKS Politeknik LPP Yogyakarta Sebagai Presenter Terpilih Konferensi Nasional Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan Tema Sexual Violence in Universities: Investigating Root Cause Problem, Prevention, and Responses.

WhatsApp Image 2024-07-25 at 10.26.03_c992227f

Satgas PPKS Politeknik LPP Yogyakarta sebagai presenter terpilih dalam Konferensi Nasional Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema Sexual Violence in Universities: Investigating Root Cause Problem, Prevention, and Responses.

 

Satgas PPKS Politeknik LPP Yogyakarta berkesempatan mengambil peran sebagai presenter terpilih dalam kegiatan Konferensi Nasional Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema Sexual Violence in Universities: Investigating Root Cause Problem, Prevention, and Responses. Sesuai dengan komitmen untuk aktif melakukan kegiatan pencegahan serta penanganan kekerasan seksual, Satgas PPKS Politeknik LPP Yogyakarta pun turut aktif mendiseminasikan rancangan ide yang bisa menjadi inspirasi dalam pencegahan kekerasan seksual yang bisa saja terjadi dimana saja dan kapan saja.

Materi yang dibawakan oleh Arini Sabrina, M.Pd. selaku Ketua Satgas PPKS Politeknik LPP Yogyakarta bertajuk “Menggemakan Kembali Maksim Kesopanan dalam Budaya Jawa sebagai Upaya Menghapus Kekerasan Seksual Verbal di Yogyakarta”. Dalam topik spesifik yang diangkat sebagai salah satu strategi penanggulangan kekerasan seksual, Arini berupaya mengangkat kembali tradisi kesopanan Jawa yang merupakan hal yang sudah mengakar serta familiar di dalam Masyarakat Jawa, khususnya di Provinsi DIY yang merupakan Kota Pusat Pendidikan serta tradisi Jawa. Beberapa implementasi ide besar ini pun telah dilakukan oleh beberapa stakeholders seperti slaah satu contohnya yaitu peluncuran Buku Panduan Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar Berbasis Tradisi Jawa yang diterbitkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi Yogyakarta beserta seri lainnya yang menekankan pendidikan karakter Jawa. Melalui pendekatan kultural ini, diharapkan seluruh pihak terkait baik dari pemerintah hingga keluarga/ masyarakat bisa berkolaborasi secara pentahelik untuk mengeliminasi kasus kekerasan seksual khususnya verbal yang terjadi di wilayah Yogyakarta.

Kegiatan konferensi ini berlangsung selama 3 hari yaitu 24 – 26 Juli 2024 secara offline di Gedung Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan  UGM dan merupakan kegiatan kolaborasi yang dilakukan oleh Satgas PPKS UGM, Bursa Pengetahuan Kawasan timur Indonesia (BAKTI), Kemitraan Australia – Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) serta dengan beberapa pihak mitra lainnya dari Inspektorat Jendral Dikti Kemdikbudristek RI, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, serta Universitas Sebelas Maret.

Konferensi ini diisi oleh rangkaian plenary speech serta sesi panel yang ditutup dengan kunjungan lapangan ke Balai Perlindungan Perempuan dan Anak DIY serta Rifka Annisa Women’s Crisis Center. Selain itu, kegiatan ini pun diawali dengan rangkaian sambutan yang beberapa di antaranya oleh Kementerian PPN/ Bappenas RI, Kemdikbudristek RI yang diwakili oleh Inspektur Jendral Kemdikbudristek RI, serta Rektor UGM.