Mengembangkan Kurikulum, Program Studi Akuntansi mengikuti Workshop Nasional Forum Vokasi Akuntansi

Foto Forum Vokasi

Bertempat di University Club Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Forum Vokasi Akuntansi – IAI KAPd menyelenggarakan Workshop Nasional dengan tema “Implementasi Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Vokasi Akuntansi”. Workshop diselenggarakan pada tanggal 14-15 Juli 2017 dan dihadiri oleh 85 peserta yang berasal dari 56 institusi pendidikan tinggi di seluruh Indonesia termasuk Politeknik LPP Yogyakarta yang mengirimkan 2 orang perwakilan dosen Program Studi Akuntansi.

Untuk menghasilkan lulusan vokasi/politeknik yang relevan dengan kebutuhan industri serta memberikan kontribusi riil dalam pembangungan nasional, maka Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mewacanakan adanya redesign kurikulum pendidikan vokasi dengan konsep 3+2+1 yakni pelaksanaan pembelajaran dilakukan 3 semester di kampus, 2 semester di industri dan 1 semester akhir di kampus/industri. Hal inilah yang kemudian mendorong Forum Vokasi Akuntansi untuk melakukan diskusi komprehensif guna mengkaji implementasi konsep 3+2+1 yang akan berdampak pada perubahan kurikulum dan selanjutnya penyelenggaraan pembelajaran pada mahasiswa. Beberapa peluang dan tantangan seperti kesiapan program studi vokasi dan kesiapan industri menjadi bagian penting yang didiskusikan.

Untuk menghasilkan lulusan vokasi/politeknik yang relevan dengan kebutuhan industri serta memberikan kontribusi riil dalam pembangungan nasional, maka Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mewacanakan adanya redesign kurikulum pendidikan vokasi dengan konsep 3+2+1 yakni pelaksanaan pembelajaran dilakukan 3 semester di kampus, 2 semester di industri dan 1 semester akhir di kampus/industri.

Narasumber dalam workshop kali ini berasal dari berbagai instansi terkait yakni Ibu Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP selaku Direktur Pembelajaran Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristekdikti; Bapak Didi Raafi, S.S.T., M.E-Buss, M.Sc selaku praktisi dari KPP Surakarta; dan pengelola pendidikan vokasi di Indonesia yakni Drs. Sururi, MBA, AK., CA (AA YKPN Yogyakarta), Muhadi Prabowo, Ak., MBA (STAN Jakarta), Irwan T Ritonga, SE., M.Bus, Ph.D (UGM), Dr. Srihadi Winarningsih, SE., M.S., Ak (UNPAD), Dr. A Razak, SE., MM., AK., CA (Politeknik Negeri Pontianak), Dr. Evada D, SE., M.Si., Ak., CA (Politeknik Negeri Sriwijaya). Dalam pemaparannya, Ibu Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP selaku Direktur Pembelajaran Kemristekdikti menekankan pentingnya menyusun kurikulum pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada pencapaian kompetensi hard skill seperti pengetahuan dan keterampilan tetapi juga soft skill dan pendidikan karakter seperti kejujuran, disiplin, sopan santun / etika, kemampuan berkomunikasi, cinta bangsa dan negara serta anti radikalisme. Pengelola program studi diharapkan dapat mengakomodasi dan menyisipkan pendidikan karakter dalam setiap tatap muka dengan peserta didik. Hal lain yang ditekankan adalah pentingnya peranan pendidikan vokasi saat ini untuk menghasilkan pekerja terampil yang dibutuhkan untuk memajukan perekonomian Indonesia. Visi pemerintah saat ini adalah untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030. Untuk mencapai hal tersebut maka pada tahun 2030 dibutuhkan sekitar 113.000.000 tenaga terampil yang diharapkan dapat dihasilkan oleh pendidikan vokasi di Indonesia.

Beberapa usulan dari praktisi dan narasumber pengelola program vokasi dalam upaya meningkatkan capaian pembelajaran dan relevansi lulusan vokasi dengan kebutuhan industri yakni mengadopsi metode case study atau studi kasus dalam proses pembelajaran agar mahasiswa benar-benar terlatih sehingga dapat menghasilkan lulusan yang benar-benar siap bekerja. Selain itu juga diusulkan agar program diploma/vokasi dapat menggunakan tenaga pendidik lulusan sarjana (instruktur/praktisi di bidang akuntansi) yang tidak berkewajiban melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mengajar di kelas praktikum/laboratorium. Pada sesi implementasi capaian pembelajaran dalam kurikulum pendidikan vokasi akuntansi D4 yang mengacu pada akuntansi khusus yakni D4 Akuntansi Perpajakan, D4 Akuntansi Sektor Publik dan D4 Akuntansi Syariah para narasumber memaparkan best practice dan berbagi pengalaman kepada para peserta yang lain tentang proses penyusunan dan implementasi capaian pembelajaran dalam kurikulum di instansi masing-masing. Hasil dari workshop kali ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan kurikulum pendidikan akuntansi yang lebih berkualitas dan menjadi input untuk Kemristekdikti dalam menetapkan kebijakan pendidikan vokasi yang benar-benar dapat dilaksanakan secara utuh dan efektif. (LCI).