Kuliah Tamu Oleh Dr. Dwi Asmono Direktur Riset PT Sampoerna Agro Tbk
- Posted by Humas Politeknik LPP Yogykarta
- Posted in Berita Perkebunan
Industri sawit Indonesia berperan penting untuk perekonomian Indonesia dengan kinerja perdagangan kelapa sawit yang terus meningkat, dan industri ini juga melibatkan banyak pelaku usaha dari berbagai kelompok ekonomi.
Sebagai platform pembangunan global yang telah disepakati bersama, Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki 17 tujuan besar dan 169 target yang dapat dikelompokkan pada tiga aspek utama yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Pemerintah telah mengimplementasikan penerapan SDGs pada pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang dikenal dengan ISPO sejak 2011. Minyak nabati mempunyai dampak terhadap Sustainability Development Goals dimana dapat dilihat pada produktivitas beberapa minyak nabati seperti Palm Oil 3,0-4,0 ton/Ha, Rapeseed 0,8-0,9 ton/Ha, Sunflower Oil 0,7-0,8 ton/Ha, Soybean Oil 0,5-0,6 ton/Ha (FAO Statistika, 2022).
Kelapa sawit sebagai sumber minyak nabati paling produktif di dunia, memiliki banyak tantangan dan masalah, terutama ancaman yang muncul dari masalah perubahan iklim, preferensi konsumen, dan rantai pasokan, inovasi dan perbaikan di wilayah hulu dan hilir serta strategi pengelolaan perlu dilakukan secara efektif guna mensinergikan rantai pasok dan mewujudkan industri kelapa sawit berkelanjutan.
Menurut Direktur Riset PT Sampoerna Agro Tbk Dr. Dwi Asmono dalam kuliah umum di Politeknik LPP pada tanggal 16 Januari 2023, dengan tema “PENGELOLAAN PERKEBUNAN DI MASA DEPAN” Sampoerna Agro intensif dalam menghadirkan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, sesuai dengan nilai terkait prinsip-prinsip keberlanjutan seperti menghasilkan benih berkualitas tinggi, digitalisasi, mekanisasi, agro-ekologi. Mengurangi input produksi seperti pupuk an-organik, pestisida berbahan kimia. Mengintegrasikan parameter terkait ketahanan terhadap perubahan iklim. Mendorong pengelolaan limbah kelapa sawit yang berkelanjutan serta penerapan Integrated Pest Management (IPM).
Dengan kuliah umum ini diharapkan dukungan penuh semua pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa dan perguruan tinggi, yang diharapkan dapat berperan melalui penciptaan SDM yang handal, serta kolaborasi riset yang dapat menciptakan teknologi dan inovasi baru dalam mendukung perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.