Seminar EXPOUSE 2023 Politeknik LPP dan BPDPKS di Yogyakarta Dukung Pengembangan UMKM Sawit
- Posted by Humas Politeknik LPP Yogykarta
- Posted in Artikel, Berita Perkebunan, Kegiatan Kampus
Produk hilir sawit bagi sebagian masyarakat Indonesia masih belum banyak diketahui. Masyarakat wajib mengetahui bahwa Produk hilir sawit banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari. Politeknik LPP bekerja sama dengan BPDP KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) menggelar Kegiatan EXPOUSE 2023 dengan tema ‘discover and explain your purpose’.
Produk UMKM di Yogya potensial dan menjanjikan untuk pengembangan hilirisasi kelapa sawit sehingga dapat memperkuat pasar ekspor meskipun Yogya bukan merupakan sentra perkebunan kelapa sawit. Pemanfaatan kelapa sawit tidak hanya sebagai minyak goreng saja namun dapat dijadikan berbagai produk kebutuhan sehari-hari, seperti sabun, pasta gigi, kosmetik, es krim, permen, dan lainnya bahkan limbah minyak sawit dapat diolah menjadi produk bermanfaat seperti lilin aromaterapi, sabun tangan, sabun cuci piring.
Kegiatan EXPOUSE 2023 di launching oleh Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, bersama Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurachman yang diwakili Kepala Divisi UKM dan Koperasi BPDPKS Helmy Muhansyah dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang diwakili Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir Sugeng Purwanto MMA. Kegiatan ini juga dihadiri oleh ketua komisi D DPRD provinsi Yogyakarta Bapak Koeswanto. EXPOUSE 2023 bertajuk ‘discover and explain your purpose’ yang berlangsung dari hari rabu (7/6) hingga Kamis (8/6) menghadirkan seminar tentang hilirisasi kelapa sawit. Program Kerjasama Politeknik LPP Yogyakarta bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai sponsor utama ini menghadirkan sekitar 50 UMKM dari Yogya yang tidak hanya menjadi peserta seminar namun beberapa menampilkan produk hilir kelapa sawit, dari produk kebutuhan sehari-hari, craft, fashion, hingga kuliner.
Pada kegiatan EXPOUSE 2023 menghadirkan narasumber kompeten yang terbagi dalam 3 cluster diskusi. Seminar Cluster 1 dengan topik Kebijakan dan peluang program hilirisasi kelapa sawit disampaikan oleh narasumber dari Direktorat Jenderal Agro Industri Kementerian Perindustrian yang diwakilkan oleh Bapak Lila Harsyah Bakhtiar dan narasumber dari Deputi UKM kementerian Koperasi yang diwakilkan oleh Bapak Ali. Lila harsyah bakhtiar dalam conference nya beliau menyampaikan bahwa hilirisasi sawit perlu dikembangkan hingga top product yang bernilai ekonomi seperti saat ini yang sedang dikembangkan yaitu biodiesel. Dari sudut pandang UKMK, Ali menyampaikan bahwa peluang produk hilir sawit sangat baik bahkan sebagai sasaran produk ekspor seperti program piloting minyak makan merah.
Seminar cluster 2 dengan topik pengenalan produk hilir kelapa sawit disampaikan oleh narasum,ber dari BPDPKS yang disampaikan oleh Bapak helmy Muhansah selaku kepala divisi UKM dan Koperasi BPDPKS, dari ketua MAKSI disampaikan oleh Bapak Darmono Taniwiryono dan dari APROBI yang disampaikan oleh ibu Rahayu Dwi Mumpuni. Menurut Helmy Muhansah dalam seminarnya, kegiatan EXPOUSE ini merupakan kegiatan yang berfungsi menyampaikan pesan tentang peluang, potensi sekaligus tantangan pengembangan produk hilir kelapa sawit. EXPOUSE diharapkan tidak berhenti pada konfrensi saja tetapi dapat terus berlanjut hingga betul-betul mendapatkan dan mengembangkan produk hilir kelapa sawit yang dimulai dengan pemberdayaan dan pembinaan UMKM di berbagai daerah salah satunya Yogyakarta. Salah satu produk hilir yang bisa dikembangkan oleh UMKM adalah virgin palm oil (minyak merah) karena memiliki benefit Kesehatan yang baik, lanjut Darmono Taniwiryono dalam seminarnya. Sedangkan rahayu Dwi Mumpuni menyampaikan dalam seminarnya bahwa bahan bakar nabati perlu didorong pengembangannya untuk mengurangi emisi lingkungan dan menambah nilai ekonomi.
Pada seminar cluster 3 dengan topik pemanfaatan limbah produk kelapa sawit di sampaikan oleh Ibu Ratna Sri Harjanti selaku wakil direktur I Politeknik LPP dan dari Dinas Koperasi dan UKM Yogyakarta yang diwakilkan oleh bapak Wisnu Hernawan. Dalam seminarnya Ratna Sri Harjanti menyampaikan bahwa banyak cara mendukung program nihil limbah sawit dapat dilakukan dari skala UMKM salah satunya adalah mengolah limbah minyak jelantah menjadi berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang memiliki nilai ekonomi. Namun demikian menurut Wisnu Hermawan, bahwa pengembangan UMKM masih perlu diperhatikan mengenai jangkauan teknologi untuk menunjang omzet pelaku UKMK terutama pengembangan digitalisasi untuk pemasaran produk bagi UKMK.
Peserta conference mengatakan senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan EXPOUSE, selain dapat menggerakan ekonomi kegiatan ini merupakan pintu pengetahuan membuka paradigma baru bahwa kelapa sawit dapat dikembangkan menjadi berbagai produk turunan bahkan limbahnyapun dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu kegiatan EXPOUSE ini diharapkan dapat menjadi program tahunan tentang produk hilir sawit dari Politeknik LPP dan BPDPKS seperti yang disampaikan oleh Mustangin selaku Direktur Politeknik LPP.