Program Matching Fund Kedaireka Politeknik LPP

LPP08648

 

Program Matching Fund Kedaireka Politeknik LPP dengan menggandeng mitra dari perkumpulan petani tebu dan mengusung tema “Pengembangan Koperasi Petani Tebu Terintegrasi menuju Pertanian Modern berbasis Korporasi Petani Tebu yang Berkelanjutan”.  Politeknik LPP Yogyakarta merupakan perguruan tinggi vokasi yang dituntut kerjasama dengan industri dalam sistem pembelajaraannya. Industri membantu pengembangan pembelajaran berbasias proyek (PBL) maupun teaching factory (TEFA). Politeknik LPP yang berfokus pada industri perkebunan memiliki kewajiban untuk mengembangkan petani tebu. Melalui program Matching Fund Kedaireka, Politeknik LPP dengan menggandeng mitra dari perkumpulan petani tebu dan anggota koperasi tebu Sido Makmur di Wedomartani, Sleman, Yogyakarta, mengusung tema “Pengembangan Koperasi Petani Tebu Terintegrasi menuju Pertanian Modern berbasis Korporasi Petani Tebu yang Berkelanjutan”.

Politeknik LPP bersama koperasi petani Sido Makmur bermaksud untuk meningkatkan level dari koperasi menjadi korporasi. Koperasi petani yang beranggotakan petani tebu berkoordinasi dengan pemerintah dan dinas perkebunan serta perbankan untuk menunjang bisnisnya. Koperasi petani dapat meningkatkan kapabilitasnya melalui peningkatan kompetensi dalam budidaya dan manajemen keuangan/bisnis di koperasinya. Politeknik mendampingi pengembangan tersebut. Kompetensi budidaya dilakukan melalui kebun percontohan yang melibatkan laboratorium kuktur jaringan, green house dan open field kebun. Kultur jaringan terkait dengan penyediaan bibit dan pengembangan varietas, greenhouse terkait dengan teknis budidaya dan penelitian terhadap karakteristik tebu di daerah wedomartani dan open field terkait dengan pengelolaan budidaya seperti pengolahan tanah, pemberian pupuk, sistem irigasi, penanganan hama penyakit dan aspek budidaya lainnya. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap varietas dan karakteristik tebu, maka dibuat sebuah warung tebu sehingga memberikan pemahaman ke petani dengan lebih baik. Politeknik memanfaatkan kebun praktek seluas 3 Ha dan pabrik gula mini untuk implementasi dan percontohan. Program ini membantu petani dalam pengelolaan koperasi, implementasi smart precission farming, membuat warung tebu, produksi gula cetak, gula semut dan gula cair skala UMKM dan pengembangan jejaring pemasarannya. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka pengembangan PBL dan TEFA diikuti oleh 32 mahasiswa dalam program MBKM. Industri yang dilibatkan antara lain PT Madu Baru dan PT Perkebunan Nusantara X dalam penyediaan bibit. Pada tanggal 23 dan 24 Juni 2023 telah dilaksanakan workshop terkait pengelolaan budidaya tebu dan manajemen pengelolaan koperasi oleh praktisi tebu sehingga meningkatkan kapasitas petani dalam pengelolaan kelembagaan petani untuk mewujudkan koperasi petani yang tangguh

Pengembangan PBL dan TEFA lainnya dilakukan melalui hibah Kemendikbudristek yaitu Competitive Fund  (CF) tahun 2023 untuk program studi D4 Pengelolaan Perkebunan yang memiliki keunggulan spesifik program studi “Program studi unggul dalam Pengelolaan Komoditi Tanaman Perkebunan, khusunya Budidaya Tanaman Tebu berbasis presision smart farming. Sejalan dengan matching fund, program ini memperkuat implementasi precission farming pada budidaya tebu yang dilakukan dengan mengumpulkan data awal melalui pemetaan areal kebun, perkembangan tanaman dipantau menggunakan drone yang dibekali kamera multispektral, serta pencatatan unsur iklim dilakukan otomatis melalui automatic weather station. Penggunaan alat-alat terbarukan dalam pengelolaan kebun ini tebu diproyeksikan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin mengenai pengelolaan tanaman tebu secara presisi sehingga dapat diteruskan menjadi informasi dengan tujuan perbaikan dalam pengelolaan tebu secara lebih efektif dan efisien, baik untuk Politeknik LPP sendiri maupun kepada masyarakat luasUntuk memperkuat pengetahuan praktis, pada tanggal 28 Agustus 2023 telah dilaksanakan workshop Pengelolaan Teaching Factory Bersama Mitra berbasis Prescision Smart Farming Tebu. Pihak mitra atau industri yang dihadirkan dari PT. Gunung Madu Plantation dengan tujuan agar para peserta yang merupakan pengajar dapat  mengetahui update teknologi yang telah diterapkan pihak industri dan dapat mempersiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia kerja, Teaching Factory perkebunan dapat menjadi pusat pendidikan yang berkontribusi positif pada perekonomian Indonesia.

Blog Attachment