Kolaborasi Penelitian Politeknik LPP Yogyakarta dan Universitas Lambung Mangkurat Ciptakan “Coating Material”
- Posted by Humas Politeknik LPP Yogykarta
- Posted in Artikel, Berita Perkebunan, Kegiatan Kampus, Publikasi Ilmiah
Kolaborasi Penelitian Politeknik LPP Yogyakarta dan Universitas Lambung Mangkurat Ciptakan “Coating Material“
Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Grant Riset Sawit (GRS), sebuah inisiatif penelitian strategis yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di bawah Kementerian Keuangan. Acara ini dilaksanakan pada Senin, 25 November 2024 oleh Tim Polymate (Polymer and Material Research Group) yang diketuai oleh Desi Nurandini, S.T., M.Eng dari Universitas Lambung Mangkurat, dan melibatkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dari Politeknik LPP Yogyakarta serta Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk mengembangkan riset yang mendukung pengelolaan sektor kelapa sawit secara berkelanjutan. Dari Politeknik LPP Yogyakarta, diwakili oleh Lestari Hetalesi Saputri, S.T., M.Eng., bersama mahasiswa Romi Sujaka, Ahmad Prastyo, dan Benardo Tua Simanjuntak.
Acara ini berbentuk Focus Group Discussion (FGD) yang membahas hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim Polymate. Penelitian yang dibahas berjudul “Sintetis Alkyd Resin Berbasis Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dan Aplikasinya Sebagai Coating Material”, sebuah inovasi yang bertujuan mengembangkan bahan pelapis ramah lingkungan berbasis sawit. Dalam diskusi tersebut, hadir pula para pakar terkemuka, yaitu Prof. Dr. Eng. Ir. Udin Hasanudin, M.T., Dr. Ir. Arief Rahmad Maulana Akbar, M.Si., IPU., dan Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja, yang memberikan masukan dan tinjauan strategis untuk meningkatkan kualitas serta relevansi hasil penelitian ini.
Dengan pendanaan dari BPDPKS, Grant Riset Sawit bertujuan menghasilkan inovasi yang mendukung efisiensi produksi, diversifikasi produk turunan sawit, serta keberlanjutan sektor kelapa sawit nasional. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir rekomendasi ilmiah yang aplikatif, memperkuat kapasitas sumber daya manusia, dan menjawab tantangan di sektor sawit. Acara ini menegaskan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, penelitian, dan industri untuk memajukan posisi Indonesia sebagai pemimpin global di industri kelapa sawit.