Penyuluhan Pencegahan Kekerasan Seksual di Perkebunan Kelapa Sawit: Perlindungan bagi Perempuan di Garis Depan

- Posted by Humas Politeknik LPP Yogykarta
- Posted in Berita Perkebunan, Kegiatan Kampus, Kemahasiswaan
Penyuluhan Pencegahan Kekerasan Seksual di Perkebunan Kelapa Sawit: Perlindungan bagi Perempuan di Garis Depan
Penyuluhan Pencegahan Kekerasan Seksual di Perkebunan Kelapa Sawit: Perlindungan bagi Perempuan di Garis Depan. Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan melindungi perempuan yang bekerja di perkebunan kelapa sawit, sebuah program penyuluhan tentang pencegahan kekerasan seksual telah dilaksanakan di Divisi IV Sungai Aur Estte, PT. Bakrie Pasaman Plantation pada tanggal 09 Agustus 2024. Kegiatan ini diadakan oleh Ahmad Dani Harahap, Mahasiswa Politeknik LPP Yogyakarta Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan yang Juga Anggota Satuan Tugas Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual Politeknik LPP Yogyakarta, bekerja sama dengan PT. Bakrie Pasaman Plantation dalam melaksanakan salah satu Program Pengabdian Kepada Masyarakat nya.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pekerja, khususnya perempuan, mengenai hak-hak mereka dan cara-cara melindungi diri dari kekerasan seksual. Selain itu, penyuluhan ini juga mengajarkan langkah-langkah konkret yang bisa diambil jika mengalami atau menyaksikan tindakan kekerasan seksual.
Dalam acara tersebut, para peserta diberikan penjelasan mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual, mulai dari pelecehan verbal hingga fisik, serta dampak psikologis yang bisa ditimbulkan. Tidak hanya itu, mereka juga diberi informasi mengenai mekanisme pelaporan yang tersedia dan dukungan hukum yang bisa diakses.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap perempuan yang bekerja di sini merasa aman dan terlindungi. Program ini bukan hanya untuk memberi pengetahuan, tetapi juga untuk memberdayakan mereka agar berani melaporkan jika terjadi tindakan yang tidak pantas,” ujar Ahmad Dani Harahap,
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul selama sesi berlangsung. Banyak di antara mereka yang merasa lebih siap menghadapi situasi sulit setelah mengikuti penyuluhan ini.
“Kegiatan seperti ini sangat penting, terutama bagi kami yang bekerja di lapangan. Sekarang kami tahu apa yang harus dilakukan jika menghadapi situasi tersebut, dan kami merasa lebih berani untuk berbicara,” kata Zainap Nainggolan, salah satu pekerja perempuan di perkebunan tersebut.
Acara ini diakhiri dengan komitmen dari pihak manajemen perkebunan untuk terus mendukung dan menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja, tanpa terkecuali.
Penutup:
Penyuluhan pencegahan kekerasan seksual ini merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan inklusif, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit yang seringkali luput dari perhatian. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin dan menjangkau lebih banyak perkebunan di seluruh negeri.
Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Agry Adhyta Putra Sembiring selaku General Manager PT. Bakrie Pasaman Plantation dan juga Bapak Yusdarly Nasution selaku Asisten Divisi 04 Sungai Aur Estate yang sudah mendukung dan memfasilitasi kegiatan Penyuluhan ini.